Obrolan Cipaku 14

Beberapa bulan terakhir ini, kami sedang menggunakan buku “Pemuridan Seni yang Hilang” dalam diskusi buku staf bersama dengan staf Perkantas Kaltim. Setiap selesai persiapan membaca satu bab sebelum diskusi, saya biasanya akan menghela napas karena buku ini membukakan secara detail mengapa pemuridan itu sulit.

Saya ingat berbagai kesulitan yang harus saya jalani ketika meng-KTB-kan siswa yang jarak sekolahnya begitu jauh dari Cipaku. Dua kali perjalanan pulang-pergi sudah menghabiskan ongkos yang lumayan. Ada waktu di mana ketika saya sudah sampai di sekolah, KTB harus batal karena mereka baru konfirmasi tidak bisa KTB di hari itu. Ada juga waktu di mana saya berulang kali pulang dengan basah kuyup karena hujan deras selalu melanda di tengah perjalanan pulang KTB sepanjang musim hujan. Di masa-masa seperti itu, hal yang selalu saya katakan pada diri sendiri hanya satu: Kristus juga berkorban dan berjuang sedemikian rupa hanya untuk memenangkan diri saya, baik lewat perjumpaan dengan-Nya secara pribadi maupun lewat orang-orang lain yang Dia utus untuk menjangkau saya. Maka, tidak ada alasan bagi saya untuk tidak melakukan pengorbanan yang sama.

Di akhir bulan lalu saya berkesempatan menghadiri kegiatan persekutuan mereka untuk pelepasan angkatan yang baru saja lulus dan penyambutan siswa baru. Saya menyaksikan adik-adik yang saya pimpin turut mendorong adik-adik siswa baru untuk ikut persekutuan dan KTB, serta memberi diri mereka untuk ikut membantu pelayanan siswa.

Mereka yang dulu dipimpin, kini sudah bisa jadi pemimpin bagi adik-adik lain.

Mereka yang dulu dilayani di siswa, kini mau memberi diri untuk melayani lagi di siswa.

Sama seperti yang Paulus katakan, “Segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya.” Percayalah, membawa orang lain dapat mengenal Kristus lewat pemuridan dan melihat Roh Kudus bekerja dalam pertumbuhan rohani mereka akan selalu sepadan dan jauh lebih bernilai dibanding segala sesuatu yang kita korbankan dalam prosesnya.