Obrolan Cipaku 14
Edisi Agustus - September 2024
ARTIKEL
Yemima Nathanya Haryanto
9/6/2024
Kelompok Tumbuh Bersama (KTB), adalah istilah yang pertama kali saya kenal ketika saya mahasiswa. Kala itu, seorang senior mengajak saya yang masih mahasiswa baru untuk bergabung dalam KTB. Tanpa pikir panjang, saya langsung menerima tawaran tersebut. Saya belum tahu benar seperti apa itu KTB. Yang pasti saya yakin bahwa kelompok kecil ini akan menolong iman saya bertumbuh di masa kuliah. Salah satu yang paling saya ingat dari KTB adalah saat dua saudara KTB saya perang dingin, dan mereka tidak mau duduk bersebelahan, sehingga saya dan kakak KTB saya harus duduk di antara mereka. Nyatanya, KTB tidak selalu cerah ceria, ada masanya mendung kelabu. Namun, semua itu adalah bagian dari perjalanan pertumbuhan rohani kami dalam KTB, khususnya dalam memaknai saling mengampuni.
Apa yang dilakukan oleh PKTB saya di masa itu cukup banyak menginspirasi saya; kasih dan perhatiannya, pengorbanan waktunya menjelang tingkat akhir, nasihatnya, hingga kehadirannya dalam momen-momen penting kami, sekalipun saat itu dia sudah bekerja di luar kota. Saya belajar bahwa pemuridan bukanlah tentang sebuah sistem yang kaku dan statis, melainkan sebuah perjalanan berbagi hidup, saling mempengaruhi, dan saling menajamkan, sehingga terbentuklah orang-orang dengan kualitas karakter serupa Kristus. Pengalaman ini menggerakkan saya untuk mengerjakan KTB di tahun kedua kuliah. Bagi kebanyakan mahasiswa kala itu, menjadi PKTB bukanlah tugas yang menarik dan diminati. Terbukti, hanya tiga orang yang mau memberi diri menjadi PKTB di PMK saya. Jika saya bisa balik ke masa itu, saya akan memilih pilihan yang sama. Keputusan menjadi PKTB tidak pernah saya sesali. Menyaksikan tangan murah Tuhan mentransformasi kehidupan adik-adik KTB membuat saya bersukacita, meski dalam perjalanannya tidak lepas dari air mata.
“Kak, setelah belajar firman di KTB kita minggu lalu aku merasa Tuhan menggerakkan hatiku buat semangat berdoa,” ujar seorang adik siswa.
“Wah… Puji Tuhan yaaa.”
“Iya, kak biasanya doaku monoton, tapi sekarang aku lebih bisa jujur cerita sama Tuhan, dan percaya kalau Tuhan mendengarkan doaku.”
Dalam perenungan saya, salah satu hal yang paling sulit ketika saya melayani adik-adik KTB adalah membuat mereka memiliki iman kepada Tuhan. Sungguh, Roh Kuduslah yang sanggup membangkitkan dan memelihara iman seseorang. Saya bersyukur menyaksikan Allah memperkenalkan diri-Nya kepada anak-anak-Nya. Kuasa firman-Nya sanggup menguduskan kita para pendosa.
Mari kuatkan iman kita, wahai para pembuat murid!
Alamat
Sekretariat Bandung (CP14)
Jalan Cipaku Permai No.14, Bandung, Jawa Barat 40143
Sekretariat Jatinangor (HOJ)
Jalan Raya Jatinangor No.295, Hegarmanah, Kec. Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat 45363