Membangun Hati yang Berorientasi Misi bagi Mahasiswa dan Alumni

Edisi Agt - Sept'23

ARTIKEL

Maringan Hutagaol

9/30/20233 min read

Your kingdom is not the result of your own doing. Rather, “God of heaven has given [you] the kingdom, the power, and the might, and the glory” (Dan. 2:37).

Dalam kamp-kamp dan pembinaan mahasiswa, Kitab Daniel memiliki tempat khusus untuk dijadikan bahan eksposisi, dan ini sangat beralasan. Beberapa alasan diantaranya adalah elemen narasi yang luar biasa - karakter yang kuat, drama menegangkan, dan visi yang menyerupai fiksi ilmiah. Kita dibawa berimajinasi ketika membacanya.

Namun, akan berbahaya jika kita hanya fokus kepada elemen-elemen tersebut. Mengingat sifat manusia yang tertarik pada tokoh utama yang menonjol dan pengalaman-pengalaman spektakuler mereka, ada kecenderungan kita hanya sibuk dengan dunia mereka. Dengan demikian, kita berisiko kehilangan fokus utama Daniel ini secara tidak sengaja. Pesan inti Kitab Daniel tidak berpusat pada Daniel sendiri atau rekan-rekannya; sebaliknya, ini berpusat pada Tuhan dan kemenangan-Nya di dunia.

Dalam sejarah panjang Alkitab, kitab Daniel berdiri sebagai mercusuar iman, ketahanan, dan komitmen yang teguh kepada Tuhan di tengah-tengah situasi yang penuh tantangan. Kitab ini menjadi abadi karena terus relevan dan memiliki pelajaran berharga bagi mahasiswa dan alumni Kristen saat ini, mendorong mereka untuk mempersiapkan diri dengan baik untuk misi mereka di tempat kerja dan melihatnya sebagai ladang misi. Saat kita menelusuri halaman-halaman kitab Daniel, kita mendapati wawasan yang tidak hanya membentuk pandangan dunia kita, tetapi juga menginspirasi kita untuk menjalani iman kita dengan tujuan dan keyakinan.

Panggilan untuk Persiapan bagi Mahasiswa Kristen:

Bagi mahasiswa Kristen, kitab Daniel menekankan panggilan untuk mempersiapkan diri dengan sepenuh hati untuk misi yang menanti mereka di tempat kerja. Daniel dan teman-temannya, Hananya, Misael, dan Azarya (juga dikenal sebagai Sadrakh, Mesakh, dan Abednego), menggambarkan prinsip ini melalui dedikasi mereka dalam belajar, kebijaksanaan, dan kesetiaan kepada Tuhan. Ketika dihadapkan dengan tantangan untuk menavigasi kompleksitas budaya asing dan sistem pendidikan, mereka memilih untuk tidak menjadi sama dengan budaya dimana mereka berada, tetapi memilih untuk berbeda karena keteguhan mereka akan identitas dan panggilan mereka. Keputusan ini membawa mereka untuk mempertahankan nilai-nilai dan integritas mereka, dan mengarahkan mereka pada jalan kasih karunia Allah dan kehidupan yang dampak.

Seperti halnya Daniel dan rekan-rekannya menolak mengompromikan iman mereka demi daya tarik pendidikan Babel, mahasiswa Kristen saat ini dipanggil untuk memperkokoh iman mereka melalui studi yang tekun dan pengertian. Tempat kerja di masa depan menuntut individu yang tidak hanya memiliki keunggulan akademis, tetapi juga pondasi kokoh dalam keyakinan Kristen mereka. Kitab Daniel mengundang mahasiswa untuk memupuk hati yang mencari hikmat, pengertian, dan takut akan Tuhan. Ini mendorong mereka untuk ingat bahwa usaha akademis mereka bukanlah tujuan semata-mata, tetapi adalah persiapan dan panggilan untuk tujuan yang lebih besar - menghadirkan Kristus di dunia kerja.

Alumni Kristen: Melihat Tempat Kerja sebagai Ladang Misi

Bagi alumni Kristen, kitab Daniel memiliki sebuah kebenaran yang mendalam: tempat kita bekerja bukan hanya platform untuk pencapaian profesional dan eksistensi pribadi, tapi ladang misi untuk menghadirkan nilai-nilai Kristus. Kedudukan tinggi yang dicapai Daniel dalam pemerintahan dan masyarakat Babel ditandai oleh komitmen teguhnya kepada Tuhan dan kesaksian yang konsisten. Integritasnya, hikmatnya, dan iman yang tidak tergoyahkan di tengah-tengah keterpurukan menarik perhatian raja-raja dan rekan-rekan sejawatnya, menciptakan peluang bagi dia untuk menyampaikan kebenaran dalam kehidupan mereka.

Demikian pula, alumni Kristen saat ini dipanggil untuk secara sadar menjadikan tempat kerja mereka sebagai ladang misi di mana tindakan, sikap, dan interaksi mereka dapat berkata banyak tentang iman mereka. Kemampuan Daniel untuk menjembatani kesenjangan antara imannya dan pekerjaannya mengarah pada percakapan yang luar biasa dengan penguasa dan pejabat pagan saat itu. Penafsirannya terhadap mimpi dan kemampuannya menangani situasi tekanan tinggi menunjukkan identitas dan tujuan hidup yang berpusat pada Allah.

Di dunia yang sering ditandai oleh dilema-dilema etika, persaingan tanpa kompromi, dan komitmen moral yang rapuh, alumni Kristen dapat belajar dan terinspirasi dari komitmen Daniel untuk mempertahankan prinsip-prinsipnya sambil melayani dengan keunggulan. Kisahnya mendorong orang percaya untuk menjadi agen transformasi, berdiri teguh dalam keyakinan mereka dan menyebarkan cicipan Kerajaan Allah di setiap bidang pekerjaan.

Merangkul Mandat ala Daniel

Sebagai mahasiswa dan alumni Kristen yang merenungkan Kitab Daniel, kita diundang untuk merangkul mandat ala Daniel: panggilan untuk mengintegrasikan iman ke dalam dunia akademis dan pekerjaan. Seperti halnya Daniel dan teman-temannya ditempatkan di negeri asing untuk mempengaruhi budaya yang berbeda dari budaya mereka sendiri, kita sebagai orang Kristen terpanggil untuk melihat bahwa tempat kita bekerja dan belajar sangat membutuhkan cicipan Kerajaan Allah.

Bagi mahasiswa, panggilan ini berarti mengejar keunggulan dalam studi mereka dan mengakar dalam Firman Tuhan. Pendidikan menjadi sarana untuk mempersiapkan diri mereka untuk masa depan di mana mereka dapat mengartikulasikan iman mereka, terlibat dalam percakapan/diskusi yang bermakna, dan memiliki dampak yang berkelanjutan pada masyarakat. Bagi alumni, tempat kerja menjadi ladang misi di mana mereka dapat menunjukkan karakter yang mirip dengan Kristus, membuat keputusan etis, dan menghadirkan nilai-nilai Kerajaan Allah.

Di dunia yang haus akan autentisitas dan tujuan, kehidupan Daniel dan teman-temannya berdiri sebagai kesaksian tentang apa artinya dipisahkan untuk misi Ilahi. Keberanian, keteguhan, dan pengabdian yang tidak goyah kepada Tuhan di tengah-tengah keterpurukan adalah tanda-tanda kehidupan yang dijalani dengan baik untuk Kristus. Sebagai mahasiswa dan alumni Kristen, kita belajar dari Kitab Daniel untuk menjalani misi kita untuk bersinar dalam kegelapan demi kemuliaan Allah.