Kamu adalah Garam dan Terang Dunia
Edisi Feb - Mar'24
ARTIKEL
Hendra Tampang Allo
3/12/20242 min read
Situasi dunia beberapa tahun terakhir ini seperti memberi kesan bahwa kita sedang menuju ke arah masa depan yang tidak menggembirakan. Berita tentang perang yang pada awal 2000-an sudah terasa berkurang, kini mulai meningkat lagi, ditandai dengan perang Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas yang menyebabkan ribuan nyawa melayang, munculnya gelombang pengungsian antar negara, dan dampak ekonomi yang berskala global. Pandemi Covid 19 yang melanda seluruh dunia melahirkan kesadaran bahwa ternyata di sekitar kita ada berbagai makhluk kecil bernama “virus” ataupun “bakteri” yang sewaktu-waktu bisa berubah menjadi wabah. Pemanasan global juga menjadi isu serius yang mulai terasa efeknya ketika terjadi bencana banjir maupun kekeringan ekstrem di berbagai wilayah di berbagai negara, dan akibatnya salah satunya adalah kegagalan panen yang masif yang mengakibatkan gangguan ketersediaan pangan.
Mungkinkah teori apocalypso yang mengatakan bahwa pada akhirnya bumi akan tiba pada kepunahannya, baik oleh sebab yang alami maupun akibat ulah manusia, akan benar-benar menjadi kenyataan? Tidak ada yang tahu persis. Namun demikian, selaku orang percaya, kita memahami bahwa alam semesta adalah ciptaan Tuhan dan senantiasa berada dalam pemeliharaan-Nya. Sekalipun Ia tidak kelihatan secara kasat mata, tetapi kita percaya (dan mengalami) bahwa Ia aktif berkarya memelihara segala ciptaan, termasuk aktif berperang melawan kuasa kegelapan yang mengakibatkan berbagai kerusakan di bumi. Kita boleh percaya bahwa oleh kuasa Tuhan, Perang Dunia I dan II dapat berakhir. Kita juga boleh yakin Tuhan yang memberi kecerdasan, sehingga manusia dapat menemukan obat, serum, vaksin, dan berbagai solusi lain terhadap wabah penyakit. Kita pun boleh percaya bahwa Tuhanlah yang memberi kemampuan kepada bumi untuk melakukan recovery sekalipun ia dirusak dan dicemari oleh produk-produk ciptaan manusia yang tidak ramah lingkungan.
Dengan dasar itu, kita sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan tidak perlu kehilangan asa. Tuhan ingin dunia ini menjadi baik, dan Ia telah membuktikannya dengan melakukan intervensi dalam sejarah, baik yang tercatat dalam Kitab Suci maupun yang tercatat dalam buku-buku sejarah dunia. Kita selaku anak-anak-Nya tidak boleh pasif dan pesimis. Kita dipanggil untuk aktif berbagian dalam setiap upaya membawa dunia ke arah yang lebih baik, dimana pun kita ditempatkan dan peran apa pun yang kita pegang. Kita perlu lebih intensif dan aktif menerapkan ajaran Kristus, khususnya yang tercatat dalam “Khotbah di Bukit”: memiliki kerendahan hati selaku orang miskin di hadapan Allah, tidak anti atau benci dengan kesukaran, berlaku lemah lembut, tekun mencari dan belajar tentang kebenaran, tidak berat hati memberi bantuan, membawa semangat perdamaian dan bukan permusuhan, bersedia menanggung kesukaran karena memperjuangkan kebenaran, dst. Prinsip-prinsip tersebut bersifat timeless dan universal, dapat diterapkan dalam segala situasi dan kondisi, dalam berbagai peran yang kita miliki: sebagai orang tua, sebagai rekan kerja, sebagai profesional, sebagai pelayan Tuhan purna-waktu (full-timer), sebagai pelajar, dsb.
Dalam ranah praktis, kita lebih perlu aware & care terhadap isu-isu yang bersifat global yang memiliki pengaruh besar untuk menentukan masa depan kehidupan manusia di bumi, di samping praktik kesalehan pribadi yang sudah kita mulai sejak kita percaya kepada Kristus: doa pribadi, saat teduh, pembacaan kitab suci, dst. Adalah baik jika kita ikut dalam gerakan peduli lingkungan, misalnya mengurangi penggunaan kendaraan pribadi berbahan bakar fosil, memprioritaskan penggunaan transportasi publik, mempraktikkan cara-cara yang baik dalam pengelolaan sampah, mengawasi secara aktif jalannya pemerintahan baik lokal maupun nasional, menyampaikan kritik dan saran melalui jalur dan cara-cara yang taat hukum, mendukung organisasi-organisasi yang memperjuangkan hak-hak kaum marginal, dsb. Keterlibatan kita dalam Pemilu 2024 yang baru saja selesai pun boleh dipandang sebagai bentuk kepedulian dan keterlibatan kita secara aktif demi masa depan bangsa yang lebih baik, terlepas apakah hasilnya sesuai dengan yang kita harapkan atau tidak. Dan masih banyak hal yang dapat kita lakukan selama ada keinginan dan ada keyakinan bahwa Tuhan menyertai dalam upaya kita mewujudkan Kerajaan-Nya di bumi.


Hendra Tampang Allo
Alamat
Sekretariat Bandung (CP14)
Jalan Cipaku Permai No.14, Bandung, Jawa Barat 40143
Sekretariat Jatinangor (HOJ)
Jalan Raya Jatinangor No.295, Hegarmanah, Kec. Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat 45363