Injil Bagi Bangsa
Edisi Des 23 - Jan'24
ARTIKEL
Yemima Nathanya Haryanto
1/31/20241 min read
Di dalam Matius 22:15-22 kita menemukan pengajaran Yesus terkait sikap dalam berbangsa. Saat itu, orang-orang Farisi mencoba menjerat Yesus dengan pertanyaan mengenai pajak. Pertanyaan itu diawali dengan sanjungan kepada Yesus tetapi sebenarnya mereka berharap Yesus akan mengatakan sesuatu yang memberatkan diri-Nya agar mereka dapat membawa-Nya ke hadapan Romawi untuk dieksekusi. “Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?”, sebuah pertanyaan yang jawabannya akan berdampak besar. Jika Ia menjawab “boleh”, maka Ia akan dianggap pro penjajahan Romawi dan tidak setia pada bangsa-Nya. Namun, jika Ia menjawab “tidak boleh”, maka Ia akan dianggap memberontak terhadap kebijakan Romawi. Mereka menempatkan Yesus pada posisi yang sulit.
Di awal tanggapan-Nya, Yesus menyebut mereka sebagai ‘orang-orang munafik’. Orang-orang Farisi adalah kaum nasionalis yang menentang pemerintahan Romawi dan mereka bermusuhan dengan kaum Herodian karena mereka mendukung pemerintahan Romawi dan Herodes. Namun, saat itu orang-orang Farisi meminta bantuan Herodian untuk menjebak Yesus.
Yesus meminta mata uang untuk pajak dan pada satu sisi dinar itu terdapat potret Kaisar Tiberius. Koin itu dikeluarkan oleh Tiberius dan digunakan untuk membayar pajak kepadanya. Dengan menyatakan “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah”, Yesus ingin menyatakan bahwa ada kewajiban rakyat kepada negara yang tidak bertentangan dengan kewajiban kita kepada Allah (lih. Rom. 13:1-7; 1 Tim. 2:1-3; 1 Pet. 2:13-17). Kepada Kaisar; orang-orang harus memberi kepada pihak tersebut apa yang berhak diterimanya. Kepada Allah; manusia yang adalah gambar dan rupa Allah selayaknya memberikan seluruh hidup kepada Sang Pemberi kehidupan.
Menjadi warga kerajaan Allah tidak dapat dipisahkan dari peran menjadi warga negara yang baik. Identitas ini menggerakkan orang percaya untuk mengasihi bangsa dimana Allah menempatkan kita tinggal. Injil sanggup mengubahkan hati manusia yang apatis menjadi rindu mengusahakan kesejahteraan bangsanya. Melalui doa, memberitakan Kabar Baik, serta menghidupi nilai-nilai kerajaan Allah di tengah kekacauan bangsa.


Yemima Nathanya Haryanto
Alamat
Sekretariat Bandung (CP14)
Jalan Cipaku Permai No.14, Bandung, Jawa Barat 40143
Sekretariat Jatinangor (HOJ)
Jalan Raya Jatinangor No.295, Hegarmanah, Kec. Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat 45363