Figuran
Edisi Jun - Jul'23
ARTIKEL
Ida Hasian Sinaga
7/31/20233 min read
Matius 28:19-20
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.
Orang percaya mana yang tidak pernah mendengar Amanat Agung Tuhan Yesus? Perintah yang disampaikan sebelum Yesus naik ke surga, perintah untuk menjadikan semua bangsa, Yahudi maupun non Yahudi, menjadi murid-Nya. Perintah yang seharusnya tak hanya masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri saking seringnya diperdengarkan.
Kebanyakan orang Kristen masa kini hanya berhenti sampai pada menerima Kristus, tetapi banyak yang tidak melanjutkan tugas pemberitaan Injil dan pemuridan dalam kehidupannya. Bilangan Research Center dalam surveinya di tahun 2021 menuliskan bahwa 2 dari 3 orang Kristen di Indonesia yang tersebar di 33 provinsi tidak aktif memuridkan, dan 1 dari 2 orang tidak aktif memberitakan Injil kepada orang lain. Hal ini berarti pemberitaan Injil dan pemuridan belum dilakukan oleh sebagian orang Kristen di Indonesia. Survei ini memang dilakukan pada masa pandemi. Mungkin beberapa kita berkata bahwa pada masa pandemi mungkin sulit untuk menginjili dan memuridkan, karena tidak ada pertemuan secara langsung. Namun, pertanyaan selanjutnya adalah pandemi sudah berlalu, apakah kita sudah melakukan tugas pemberitaan Injil dan pemuridan itu? Sering sekali banyak orang Kristen excuse dan memakai berbagai alasan agar tidak melakukannya.
Kita mengetahui bahwa perintah untuk memberitakan Injil dan memuridkan bukanlah perintah yang hanya ditujukan untuk kaum tertentu saja, misalnya hamba Tuhan. Namun, dengan jelas perintah itu ditujukan kepada seluruh orang yang telah percaya. Rasul Paulus dalam suratnya berkata bahwa dia berhutang Injil baik kepada orang Yunani, maupun kepada orang bukan Yunani, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar. Rasul Paulus mengatakan sudah selayaknya sebagai orang yang telah diselamatkan, keselamatan itu tidak hanya disimpan untuk diri sendiri, namun harus membagikannya kepada setiap orang dalam kehidupan ini.
Saya suka menyimpan meme yang saya dapatkan di platform-platform media sosial untuk membagikannya kelak kepada teman saya, karena saya merasa meme itu terlalu sayang untuk tidak dibagikan kepada orang lain. Meme itu begitu lucu, sehingga saya juga mengharapkan orang lain dapat menikmatinya. Injil jauh lebih berharga, tetapi kebanyakan orang percaya menyimpan Injil untuk diri sendiri (antara sadar Injil itu berharga atau malah sebaliknya). Banyak yang menyimpan harta yang tak ternilai itu karena takut ditertawakan, takut dianggap sok suci, takut diejek, takut dipecat dari pekerjaan dan pertemanan, bahkan takut kalau-kalau mengalami penganiayaan.
Ketakutan memang wajar terjadi, tapi bukankah Allah kita jauh lebih besar dari berbagai peristiwa yang terjadi di dunia ini? Sebelum memberi Amanat Agung, Yesus berkata “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi”. Yesus berkuasa atas segala sesuatu. Seorang perwira yang diberikan tugas ke sebuah daerah oleh raja pasti memiliki keberanian dalam melaksanakan tugasnya. Bukankah Yesus Kristus Raja segala raja? Apa yang kita takutkan? Kita sedang melaksanakan tugas Sang Raja yang tidak dibatasi oleh wilayah.
Selain itu Kristus dalam Amanat Agung-Nya berkata bahwa Dia akan menyertai orang percaya sampai kepada akhir zaman. Dia mengutus Roh Kudus dan menepati janji penyertaan-Nya. Turunnya Roh Kudus pada hari Pentakosta juga menjadi awal mula perjalanan pelayanan para murid. Kita melihat betapa radikalnya para murid bersaksi setelah peristiwa ini (baca Kisah Para Rasul). Roh Kudus menggerakkan Paulus dalam pemberitaan Injil sampai ke Eropa dan Asia. Petrus dipakai Tuhan dan melalui kesaksiannya, kita tahu 3000 orang bertobat. Martir pertama, Stefanus yang penuh hikmat dan dipenuhi Roh Allah, dilempari batu sampai mati, lebih anehnya lagi dalam doanya dia berkata agar jangan menimpakan/menghukum orang-orang yang memperlakukan dia demikian. Bagaimana mungkin orang-orang ini dapat bertindak begitu radikal jika bukan karena Roh Allah yang ada dalam diri mereka?
Pemegang kekuasaan tertinggi adalah Allah kita. Roh Allah senantiasa menyertai kita dan menguatkan kita. Bukankah itu lebih dari cukup untuk kita bertarung di tengah dunia ini untuk memberitakan Injil dan menghasilkan murid-murid Kristus? Jangan menjadi orang percaya apatis yang tidak memahami perannya sebagai orang percaya (menjadi murid yang memuridkan). Jangan cepat puas mendengar kebangunan rohani di berbagai tempat, tapi ambillah bagian di mana pun kamu ditempatkan saat ini dengan tindakan dan perkataanmu, karena perkataan dan tindakan ibarat sayap kiri dan kanan yang harus bergerak bersama. Jadi teman-teman jangan hanya menjadi pemeran FIGURAN saat Allah telah memilih kita menjadi pemeran utama dalam pemberitaan Injil dan pemuridan.


Ida Hasian Sinaga
Alamat
Sekretariat Bandung (CP14)
Jalan Cipaku Permai No.14, Bandung, Jawa Barat 40143
Sekretariat Jatinangor (HOJ)
Jalan Raya Jatinangor No.295, Hegarmanah, Kec. Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat 45363