Alone with God (AwG) Praalumni & Alumni

BERITA

Novita Haloho

7/31/20232 min read

AWG (Alone With God) merupakan waktu menyendiri bersama Allah yang sering kali tidak bisa kita lakukan karena kesibukan. Bersyukur pada tanggal 06-07 Mei 2023, Perkantas Jawa Barat memfasilitasi para pra-alumni dan alumni untuk bisa AWG, yang bertempat di Wisma Pratista, Lembang. Tempat ini memang cocok untuk AWG, karena lokasinya jauh dari keramaian, dan masih banyak taman terbuka yang dapat membuat kita bersyukur dan memuji kebesaran Tuhan melalui ciptaan-Nya (rumput hijau, langit biru dan kicauan burung dll).

Kegiatan AWG ini terdiri dari beberapa sesi, dan setiap sesinya dimulai dengan lagu pengantar serta materi yang disampaikan oleh Ko Iim, dan diakhiri dengan adanya pertanyaan refleksi yang dapat menolong peserta untuk merefleksikan “Reconnecting my story and God’s story”, dimana pada saat soft opening disampaikan apa itu AWG, dan pentingnya AWG di masa setelah pandemi berakhir. Sesi 1 “Who Am I” membuat kita merenungkan tantangan apa yang kita hadapi sejak memasuki dunia kerja, dan sejauh mana hal tersebut menggoyahkan identitas kita sebagai pengikut Kristus. Sesi berikutnya yang masih saling berkaitan, yaitu apa panggilan hidup kita, dan bagaimana kita menekuni panggilan tersebut.

Setelah materi, peserta dihimbau mencari tempat untuk berdiam diri selama 1 jam untuk merenungkan apa yang sudah didapatkan dari materi pengantar AWG. Di sesi tertentu setelah selesai AWG, sesama peserta dibentuk dalam kelompok yang terdiri 2 sampai 3 orang untuk membagikan apa yang didapatkan dan yang menjadi pergumulan, sehingga bisa saling mendoakan.

Yang menarik adalah pada saat AWG kita dihimbau untuk meminimalkan percakapan dengan orang lain dan jika pun harus berkomunikasi, volume suaranya dikurangi. Ini tentunya hal yang menyenangkan bagi seorang introvert seperti saya untuk mengembalikan energinya.

Dari seluruh rangkaian kegiatan AWG banyak hal yang menjadi bahan perenungan, terlebih lagi mengingat cara Tuhan memimpin dan menolongku boleh bekerja di Bandung, hingga bertemu dengan teman hidup, dan mendapatkan pekerjaan seperti yang kudoakan.

Seharusnya bagian yang terpenting adalah ketika kita bisa berkata “kemana pun Tuhan bawa aku, aku siap, dan untuk berapa lama pun aku bersedia”. Namun, kenyataannya sering sekali kita hanya berlomba bagaimana supaya bisa menuju istana megah dan menghindari Golgota, tidak benar-benar siap kemana Tuhan bawa hidup kita. Padahal Yesus sendiri memiliki kebebasan untuk memilih, tetapi Ia memilih untuk disalibkan.

Melalui berdiam diri bersama Allah, kita melatih diri untuk menunjukkan sisi-sisi tergelap dalam hidup kita, dan mengizinkan Tuhan untuk berkata dan menyatakan kebenaran-Nya, sehingga setelah selesai AWG rasanya jiwa kita kembali disegarkan, dan memiliki kekuatan baru untuk menghadapi tantangan dalam dunia pekerjaan, keluarga, dan masyarakat.